Thursday, June 14, 2007

panas...

Badanku panas....
uhuk... uhuk...
batuk gak sembuh sembuh...
radang tenggorokan...
pilek...
hidungku tersumbat...
meler terus...
kayaknya aku beneran sakit...

Wednesday, June 13, 2007

kecewa

Bodoh!! kenapa aku mesti kecewa???
Bodoh!! Kenapa aku mesti sakit hati.
Bodoh!! Lagi-lagi dasar bodoh!!

Mau-maunya aku diperdaya
Mau-maunya aku....

Gila!! Aku sudah berkorban banyak disini
Gila!! Semua sudah aku berikan
Waktu... tenaga... hati... Perasaan...

Tapi kenapa??

Aku menyesal!!
Sangat menyesal!!

AKu cuman ingin DIHARGAI itu saja...gak lebih..

(maafkan, sebenarnya aku ingin diam dan berkata "tidak apa-apa"
tapi hatiku terlalu sakit.... terlalu merasa kecewa...
akhirnya aku hanya bisa menulis ini dan menghilangkan harapan dari otakku)

(...)

................................
...............................
DAMN.....!!!!!!
JANCOX....
DJIAMPUT...
AKU BENCI HARI INI!!!!
AKU KECEWA HARI INI!!!!
...............................
..............................

(Rabu, 13 Juni 2007..... kantor lagi-lagi menjemukan)

Thursday, April 05, 2007

Damn!!!! (Ijinkan saya)

(apa fungsi blog ini kalo isinya hanya umpatan dan makian, tak ada keindahan satupun yang tertoreh didalamnya... apa fungsi blog ini sejatinya?)

Aku yang membuat keadaan jadi seperti ini. Tapi lagi-lagi aku mengalami kejenuhan yang amat sangat. Badanku tidak mampu menghadapi semua ini. Kalo memang sakit terus harus gimana? dipaksain?? aku udah memaksakan.. sudah memaksakan semua yang aku bisa. Tapi kali ini badanku memang tidak mau berkompromi.
Persetan dengan perasaanku aku tidak peduli, sakit hati, merasa tersisih aku cuek dengan semuanya. Biar...aku sudah biasa merasakan. Toh aku senang sendiri...
Aku memang tidak bisa meyakinkan orang. Aku memang tidak suka mempengaruhi orang dan lagi-lagi aku memang lebih suka diam. Tapi...?????aku diam bukan berarti tak bisa. Aku diam bukan berarti aku cuek. Ya inilah aku. Aku sudah berusaha dan ini yang aku bisa.
Damn!!!! aku tak suka jika aku mulai menangis. Tapi kali ini air mataku benar-benar mengalir.
Aku sudah melakukan banyak hal disini. Aku sudah mengorbankan apa yang aku punya untuk tempat ini. Tolong beri aku sedikit kesempatan untuk cuek. Sekali saja. Aku ingin melepaskan semua kejenuhan dan kepenatan hati. Aku ingin sekali saja lari dari tanggung jawab. Sekali saja... tolong beri saya waktu setelah itu saya akan kembali berkorban lagi untuk tempat ini. Kali ini saja... Izinkan saya....
Badan saya sudah tidak kuat menanggung beban ini. Kali ini saya benar-benar sakit. Bukan sakit hati. Tapi sakit badan. Sakit sekali... tolong ijinkan saya untuk istirahat...

Kadang saya terlihat ceria tapi saya hanya menyembunyikan apa yang saya rasakan. Saya tidak ingin orang melihat saya lemah. Saya ingin terlihat kuat....
Maafkan saya jika tugas saya terbengkalai... maafkan saya jika saya mungkir... maafkan saya jika saya tidak bertanggung jawab. Tapi saya akan melakukan yang terbaik, paling tidak menurut saya.
Terimakasih.......

Tuesday, March 13, 2007

Sebenarnya aku.....

Sebenarnya aku ini apa?
Sebenarnya aku ini siapa?
Sebenarnya aku melakukan ini untuk siapa?
Sebenarnya aku mau kemana?
Sebenarnya aku mencari apa?
Sebenarnya aku untuk siapa?
Sebenarnya aku......................................?

akh...lagi-lagi aku tak tau jawaban pastinya

Takut

Malam itu, 11 Maret 2007 mendekati tengah malam aku merasakan sakit yang amat sangat. Kali ini bukan perasaan yang sakit tapi benar-benar badan. Sakit sekali sampai aku takut saat itu terjadi. Kemudian aku berfikir...
dan aku menuliskan pikiranku ini dalam note hpku.
.....
"Aku takut mati. Sangat takut....
Aku tidak ingin mati dan tidak ingin berbuat menyebabkan mati
Tapi entah kenapa aku merasakan kematian itu semakin dekat.
Lalu kenapa aku tidak bersiap menghadapinya?
Kenapa aku malah banyak melakukan dosa?
Ya Allah, aku mohon ampunanmu Ya Allah....
Ya Allah tunjukanlah hambamu ini jalan yang lurus...
AMIN"
.....

malam 12 maret aku merasakan rasa sakit itu lagi.... tapi aku masih belum berubah

Thursday, March 08, 2007

secepatnya

Aku ingin bertemu denganmu secepatnya
Tak peduli jarak jauh yang terbentang
Tak peduli setumpuk kesibukan yang menghalangi
Aku tetap ingin bertemu denganmu secepatnya
Secepat angin yang berhembus
Secepat mata berkedip
Aku ingin bertemu denganmu secepatnya

Bukan, aku tidak ingin berkeluh kesah dihadapanmu
Aku juga tak ingin tertawa bersamamu
Tak ingin bahagia bersama
Bahkan tak ingin membuatmu bahagia

Aku hanya ingin menangis dipundakmu
Melepaskan penat dihatiku
Bukan untuk membuatku bahagia
tetapi membuatku sedikit nyaman


Nb: tak yakin dia akan datang malam ini... tak yakin juga dia akan datang besok.
tapi yakin dia akan datang secepatnya. Hanya saja tidak mungkin bisa menangis dihadapannya
karena dia benci aku menangis didepannya.

-------Kamis, 8 Maret 2007 ----- 8.15 pm ---- di kantor ---- sangat capek ----

Tuesday, February 13, 2007

entah sudah berapa....

entah sudah berapa lama dia pergi....
entah sudah berapa lama dia tak memberi sayangnya...
entah sudah berapa lama dia tak memberi cintanya...

entah sudah berapa kali dia membuatku menangis...
entah sudah berapa kali dia membuat hatiku sakit...
entah sudah berapa kali ucapan itu bergema...

entah sudah berapa kali peristiwa ini terjadi...
entah sudah berapa kali aku merasakan perasaan seperti ini...

uh..
aku bosan...
aku marah...
ingin aku mengumpatnya...
ingin aku menamparnya...
ingin aku berkata aku membencinya...
ingin aku meninggalkannya...
ingin aku membalas semua perlakuannya padaku...
ingin semua itu aku tumpahkan padanya saat bertemu nanti...

Tapi...yang paling ingin kulakukan adalah memeluknya
mendekapnya erat dalam pelukan sayangku...
menciumnya dengan hangat...
berbicara ditelinganya.....
berkata...AKU MENCINTAIMU...
JANGAN TINGGALKAN AKU LAGI YA...

dan lagi-lagi aku memaafkan apa yang dia lakukan...
berharap agar tidak terjadi lagi...
dan berharap agar aku bisa menjadi apa yang dia inginkan

Pff...aku benci

Akh..lagi-lagi harus bergelut dengan berbagai persoalan. Jenuh?? mmm...kalo boleh jujur iya si. Aku sangat sangat sangat dan sangat jenuh. Kenapa se aku ambil keputusan seperti itu? Akh biarlah, aku harus mempertahankan keputusan ini. Toh aku tidak bersalah 100 % kan. Jujur aku gak takut gak punya teman. Sudah biasa, bukannya dari dulu aku selalu menjaga agar tidak terlalu akrab dengan siapapun? Bukannya dari dulu aku terbiasa sendiri? Bukan..bukan persoalan itu yang sekarang sedang aku pikirkan, tapi persoalan dosa.
Lagi-lagi mengingat saat SD, 3 hari tak bertegur sapa artinya berdosa (akh aku lupa bagaimana tepatny). Mmm..tapi aku tidak tak bertegur sapa. Aku masih menyapa. Hanya saja aku malas untuk berdekatan, malas untuk berbicara. Jadi ya mana bisa bersapa? Toh kalo akhirnya ketemu ya aku tetap menyapa?
Tidak tidak aku tidak marah padanya. Tidak juga dendam. Tapi aku sudah membuat keputusan dan aku mencoba konsisten dengan keputusan yang aku ambil.
Bukan sepenuhnya alasan di hari itu aku jadi tak bertegur sapa. Tapi alasan lain. Alasan yang akhirnya juga malas untuk berhubungan dengan yang lain. Andai saja saat itu tidak ada pengelompokan-pengelompokan. Pastinya aku sudah berbicara dengannya (sekali lagi menurunkan harga diriku untuk kembali meminta maaf). Tapi karena hari itu, aku jadi enggan melakukan semuanya. Hari itu aku sadar kalau tak ada yang abadi. Dan akhirnya dihari-hari setelah itu aku menyadari bukan seperti itu teman yang baik dan akhirnya aku mengijinkan diriku sendiri untuk melakukan apa yang sudah aku putuskan.
Maafkan aku Ya Allah. Bukannya aku tidak ingin mengamalkan ajaranMu. Bukannya aku tidak mau belajar Ikhlas. Tapi ternyata ikhlas itu berat. Izinkan aku untuk mencoba pada diriku dulu ya?
Tapi inti dari semua adalah aku benci dengan seseorang yang dekat karena memanfaatkan, dekat karena tidak ada pilihan yang lain, dekat karena takut sendiri. Akh..aku benci itu. Kalo ingin dekat ya dekat aja. Tak perlu meminta arti dari kedekatan itu, kalopun tidak cocok ya tidak sudah dekat. Beres toh...
Pff... aku benci...
NB: ini hanya penumpahan kejenuhan dihatiku.. tidak bermaksud apa-apa. Seperti kata temanku dulu, blog adalah apa yang kita ingin tumpahkan. So.. terserah kamu.....

Wednesday, January 31, 2007

Jenuh....(hmm...)

Jenuh...(Rio Febrian)

Ternyata hati, tak bisa berdusta
Meski ku coba, tetap tak bisa
Dulu cintaku, banyak padamu
Entah mengapa, kini berkurang

Maaf, aku jenuh padamu
Lama sudah kupendam
Tertahan dibibirku
Mauku tak menyakiti
Meski begitu indah
Ku masih tetap saja….
jenuh ….

Taukah kini, kau kuhindari
Merasakah kau, ku lain padamu
Cinta bukan, hanya cinta saja
Sementara kau, merasa cukup

Nb: lagu ini bener-bener seperti yang aku rasa... Jenuh... akh... andaikan dia bisa diajak berbicara..hanya antara aku dan dia saja dan benar-benar dari hati ke hati, agar aku sekali lagi tidak merasa jenuh...akh...(cukup sampai disini saja...kapan2 bisa disambung lagi)

Kali ini aku diam....

Senin ini dia berangkat lagi ke kota waktu Indonesia Tengah itu. Lagi-lagi PSMnya kambuh, susah sekali menghubunginya saat dia mulai berangkat. Ternyata masa-masa itu terulang lagi. Dia masih sama seperti dulu, seperti saat kemarin dia berangkat kesana. Lagi-lagi PSM, kemarin masih bisa mengirimnya sms yang hanya dibalas sebaris kalimat tidak penting (menurutku!) tapi hari ini dan keesokan hari aku tidak ingin memulai. Aku capek jadi yang pertama, aku ingin jadi yang kedua. Aku ingin jadi si penerima, bukan si pemberi. Akh...entah apa yang terjadi nanti. Aku capek selalu mengkhawatirkannya sementara dia... akh... aku benar-benar capek. Kali ini aku ingin diam saja. Menunggu dan berbuat sekehendak hatiku.
Tadi malam aku menangis, sampai saat inipun aku takut memutuskan. Aku takut mengambil keputusan yang salah. Aku juga takut memulai lagi semua dari awal dengan orang yang baru. Aku ingin memperbaiki yang ada. Tapi susah sekali ya?? Lagi-lagi aku mengeluh pada Tuhan... Ya Allah...Aku capek...!!!!
Mungkin Allah sudah bosan padaku. Kenapa ya aku selalu memintanya memberi padaku. Padahal pada Allah aku selalu memintaNya agar aku diberi bukan aku yang memberi..
Jahat sekali ya aku......?????
Kali ini aku pun harus konsisten. Keputusan sama seperti yang aku buat bagi temanku. Konsisten untuk tidak memulai dan pasrah dengan keadaan... Akh... aku benar-benar jenuh....